You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
instalasi_pengolahan_air_ist.jpg
....
photo doc - Beritajakarta.id

DKI Masih Krisis Air Baku

DKI Jakarta membutuhkan air baku hingga 31 meter kubik perdetik untuk memenuhi kebutuhan air bersih perpipaan bagi 10 juta penduduknya. Namun hingga kini, air baku yang tersedia baru sebanyak 18 ribu meter kubik per detik, artinya masih kurang 13 ribu meter per detik. Sehingga layanan air bersih perpipaan di ibu kota belum bisa mencapai 100 persen.

Tetapi kenyataannya sangat sulit untuk mengolah potensi air baku tersebut. Di Jakarta saja, kita masih sangat sulit mendapatkan air baku untuk air minum

Direktur Utama PDAM Jaya, Sri Kaderi Widjajanto mengakui, ketersediaan air baku di Jakarta masih sangat terbatas. Bahkan jumlahnya masih kurang untuk memenuhi kebutuhan warga. Karena kebutuhan yang diperlukan mencapai 31 meter kubik per detik.

Menurut Sri, saat ini di Jakarta baru tersediakan 18 ribu meter kubik per detik. Sehingga masih ada kekurangan mencapai 13 ribu meter per detik. Jumlah tersebut pengelolaannya dibagi oleh dua operator yaitu PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Air Aetra Jakarta (Aetra).

3 Instalansi Pengolahan Air Bakal Dibangun di DKI

Dikatakan Sri, dengan adanya 13 sungai besar dan 70 sungai kecil yang ada di ibu kota, paling tidak potensi air baku di Jakarta bisa mencapai 15 ribu kubik per kapita per tahun.

“Tetapi kenyataannya sangat sulit untuk mengolah potensi air baku tersebut. Di Jakarta saja, kita masih sangat sulit mendapatkan air baku untuk air minum,” kata Sri dalam acara Hari Air Dunia 2014 di Universitas Binus, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (24/4).

Saat ini, lanjut Sri, baru 60 persen warga Jakarta yang terlayani oleh perpipaan. Selebihnya, warga yang mendapatkan akses air bersih non perpipaan seperti stasiun air atau kios air, hidran air sekitar 16 persen. Sedangkan sisanya, sebanyak 24% warga Jakarta masih memanfaatkan air dalam tanah. Ditargetkan pada 2018 mendatang layanan perpipaan bisa mencapai 87 persen.

Sri mengklaim terus berupaya untuk meningkatkan layanan air bersih dengan perpipaan. Salah satu langkah yang diambil yakni dengan membangun instalansi pengolahan air di Bekasi. Selain itu, bersama dua BUMD dan BUMN akan dibangun instalasi untuk mengolah air Ciliwung menjadi air bersih.

“Kemungkinan besar, instalasi untuk mengolah air baku di sungai Ciliwung akan dibangun di kawasan Lenteng Agung atau di Condet. Kita akan bangun reservoir di sepanjang sungai Ciliwung,” ucapnya.

Langkah selanjutnya, membangun instalasi pengolahan air di Pejaten dan Pesanggarahan bersama Palyja. Juga adanya instalasi pengolahan air mobile yang mengolah air dari Waduk Pluit untuk didistribusikan ke Rusun Pluit.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1455 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Pemprov DKI Tetapkan UMSP 2025, Ini Rinciannya

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1381 personFolmer
  3. Operasi Modifikasi Cuaca Efektif Kurangi Curah Hujan di DKI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1289 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1264 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Pemprov DKI Raih Penghargaan Indeks Reformasi Hukum dari Kementerian Hukum RI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1131 personFolmer